Selasa, 28 Juni 2011

Manfaat Puasa

Mengapa puasa itu perlu ?
􀁻 Puasa adalah terapi pengobatan alami paling tua
yang tak pernah lenyap ditelan zaman
􀁻 Mengurangi jumlah dan frekwensi makan
menyebabkan liver lebih aktif dan leluasa
melakukan pembersihan atau pembuangan racun
(detoksifikasi) dari dalam tubuh
􀁻 Dengan berkurangnya racun dalam tubuh akan
meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke
seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel bisa
memperbaiki diri
Bagaimana terjadinya proses detoksifikasi selama puasa?
o Secara fisik, puasa mengistirahatkan organ-organ yang berkaitan dengan
pencernaan termasuk lambung, usus, pankreas, empedu & liver
o Liver adalah organ pencernaan yang aktifitas metaboliknya paling tinggi.
Selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat
makanan yang diperlukan sel-sel tubuh kita, liver juga mengendalikan
keluar masuknya racun pada tubuh kita
o Secara bertahap dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, liver akan
mengubah glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh
hati) menjadi glukosa dan energi
o Dengan berkurangnya jumlah glikogen karena puasa, maka tubuh akan
menggunakan protein dalam otot sebagai penghasil glukosa dan energi
dengan cara mengubah protein menjadi asam-asam amino lebih dulu. Asam
lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis.
Seperti protein, lemak juga diubah dulu menjadi keton sebelum menjadi
energi yang dapat digunakan otak. Proses ini disebut ketosi
o Pada puasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah
kekurangan protein akibat pembakaran. Pembentukan keton baru dimulai
pada hari ketiga, sehingga sebagian orang merasakan pusing.
o Untuk melakukan penghematan energi, tubuh secara reflek
mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, yaitu mulai
melakukan pengurasan zat-zat bersifat racun bahkan yang sudah jauh
merasuk ke dalam sel-sel tubuh yang paling dalam, dan juga ampasampas
metabolisme seperti timbunan lemak, sel-sel aus, jaringan yang
rusak, tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya dengan
mengaktifkan organ0organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, dan
biasanya mulai terjadi pada hari ketiga juga. Dalam proses ini tubuh juga
akan men-stimulasi dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada
saat protein yang diperlukan disintesa ulang (recycle) dari sel-sel yang
sudah aus. Dengan demikian kadar protein dalam darah tetap konstan
dan normal selama puasa.
o Racun-racun dan ampas metabolisme yang tidak bisa
direcycle dibuang oleh organ-organ pembuangan. Dalam
proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat terlihat
seperti warna urine yang lebih keruh, pengeluaran mukus atau
lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan (riak) dan berlanjut
melalui usus besar.
o Dengan berkurangnya racun dalam tubuh akan
meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan
jaringan tubuh sehingga sel bisa memperbaiki diri dan
meningkatkan fungsinya secara optimal
Makanan ideal untuk puasa
Junkfood (makanan sampah) adalah makanan yang berpotensi
membentuk racun dalam tubuh. Junkfood bukan hanya fastfood.
Semua makanan yang diproses sebenarnya sudah termasuk makanan
sampah karena sebagian besar zat gizinya habis atau rusak. Makanan
kalengan, makanan instant, daging olahan (bakso, sosis, kornet)
bahkan makanan rumah yang berulangkali dipanaskan termasuk
makanan sampah.
Makanan yang baik tapi dalam proses pencernaan tidak tercerna
sempurna juga akan menjadi junkfood di dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar