Selasa, 28 Juni 2011

Manfaat Puasa

Mengapa puasa itu perlu ?
􀁻 Puasa adalah terapi pengobatan alami paling tua
yang tak pernah lenyap ditelan zaman
􀁻 Mengurangi jumlah dan frekwensi makan
menyebabkan liver lebih aktif dan leluasa
melakukan pembersihan atau pembuangan racun
(detoksifikasi) dari dalam tubuh
􀁻 Dengan berkurangnya racun dalam tubuh akan
meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke
seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel bisa
memperbaiki diri
Bagaimana terjadinya proses detoksifikasi selama puasa?
o Secara fisik, puasa mengistirahatkan organ-organ yang berkaitan dengan
pencernaan termasuk lambung, usus, pankreas, empedu & liver
o Liver adalah organ pencernaan yang aktifitas metaboliknya paling tinggi.
Selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat
makanan yang diperlukan sel-sel tubuh kita, liver juga mengendalikan
keluar masuknya racun pada tubuh kita
o Secara bertahap dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, liver akan
mengubah glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh
hati) menjadi glukosa dan energi
o Dengan berkurangnya jumlah glikogen karena puasa, maka tubuh akan
menggunakan protein dalam otot sebagai penghasil glukosa dan energi
dengan cara mengubah protein menjadi asam-asam amino lebih dulu. Asam
lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis.
Seperti protein, lemak juga diubah dulu menjadi keton sebelum menjadi
energi yang dapat digunakan otak. Proses ini disebut ketosi
o Pada puasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah
kekurangan protein akibat pembakaran. Pembentukan keton baru dimulai
pada hari ketiga, sehingga sebagian orang merasakan pusing.
o Untuk melakukan penghematan energi, tubuh secara reflek
mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, yaitu mulai
melakukan pengurasan zat-zat bersifat racun bahkan yang sudah jauh
merasuk ke dalam sel-sel tubuh yang paling dalam, dan juga ampasampas
metabolisme seperti timbunan lemak, sel-sel aus, jaringan yang
rusak, tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya dengan
mengaktifkan organ0organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, dan
biasanya mulai terjadi pada hari ketiga juga. Dalam proses ini tubuh juga
akan men-stimulasi dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada
saat protein yang diperlukan disintesa ulang (recycle) dari sel-sel yang
sudah aus. Dengan demikian kadar protein dalam darah tetap konstan
dan normal selama puasa.
o Racun-racun dan ampas metabolisme yang tidak bisa
direcycle dibuang oleh organ-organ pembuangan. Dalam
proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat terlihat
seperti warna urine yang lebih keruh, pengeluaran mukus atau
lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan (riak) dan berlanjut
melalui usus besar.
o Dengan berkurangnya racun dalam tubuh akan
meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan
jaringan tubuh sehingga sel bisa memperbaiki diri dan
meningkatkan fungsinya secara optimal
Makanan ideal untuk puasa
Junkfood (makanan sampah) adalah makanan yang berpotensi
membentuk racun dalam tubuh. Junkfood bukan hanya fastfood.
Semua makanan yang diproses sebenarnya sudah termasuk makanan
sampah karena sebagian besar zat gizinya habis atau rusak. Makanan
kalengan, makanan instant, daging olahan (bakso, sosis, kornet)
bahkan makanan rumah yang berulangkali dipanaskan termasuk
makanan sampah.
Makanan yang baik tapi dalam proses pencernaan tidak tercerna
sempurna juga akan menjadi junkfood di dalam tubuh.

Senin, 27 Juni 2011

Kumpulan Soal Bahasa Inggris (Bag.2)

1. Does Apolo like speed skating?
2. Does he have a sister?
3. Does he practice speed skating every day?
4. Does he wear any special sport equipment?
5. Does he sing?
6. Sylvia doesn’t like … at the mall, because it is boring.
a. sleep c. hang out
b. eat d. read

7. Cindy likes … tennis in her free time.
a. throw c. buy
b. play d. eat

8. Carlos doesn’t like listen to … in the weekend.
a. music c. drama
b. film d. book

9. My brother joins in … team in his school. He likes Michael Jordan.
a. music c. basketball
b. drama d. computer

10. Roberto writes his … over night. He is diligent and smart.
a. novel c. short story
b. agenda d. homework

11. A : Let me help you with those suitcase.
B : …………………………………….
a. No problem c. Lovely
b. I can’t take them myself d. Those are mine

Reading Text


I. Read the text below then answer the questions.
Apolo Anton Ohno
Meet the very talented Apolo Anton Ohno! Apolo is a world Champion speed skater. He has five Olympic medals. Apolo is from Seattle, Washington, but now he lives in Colorado. His father is Japanese. He has an older half brother, but he doesn’t have any sisters.
Apolo loves speed skating, and he practices two or three hours every day. Speed skating is a dangerous sport, so he always wears a helmet. But Apolo doesn’t only like skating. He likes other things, too.
Apolo likes dancing. He an awesome dancer. He the May 2007 champion of the American TV Show, Dancing with the Stars. People loves him – he’s handsome and friendly.
Apolo is really famous. He’s a TV Star, a sport star, and an author. His book, A Journey, is about his life. He’s a cool guy! So, what do you think? Do you like him?

Kumpulan Soal Bahasa Inggris (Bag.1)

1. Andy : Good morning, Beth!
Beth : ........ Andy!
A.
I'm fine, thank you
B.
Good morning
C.
Good night
D.
Good bye



2. I want to introduce myself.
My name ........ Patrick.
A.
is
B.
am
C.
are
D.
does



3. Danny : How is your mother?
Sarah : ........She is in hospital now.
A.
She is fine
B.
I like it
C.
Thank you
D.
She is sick



4. Saya suka pisang.
In English is ........
A.
I have banana
B.
I want banana
C.
I like banana
D.
I dislike banana



5. Jack : Does Jimmy like coffee?
Rose : No ........
A.
he does
B.
he is
C.
he doesn't
D.
he isn't



6. You can see stars in the ........
A.
land
B.
river
C.
sky
D.
sea



7.
What is he doing?
He is ........
A.
dancing
B.
singing
C.
swimming
D.
reading



8.
A : What is that?
B : ........ a flower.
A.
This are
B.
That
C.
That is
D.
Those are



9. is - postman - a - Mr. Donald.
Arrange the sentence above!
A.
Is a postman Mr. Donald
B.
Mr. Donald is a postman
C.
Postman is a Mr. Donald
D.
A postman Mr. Donald is



10. ........ borrow your book?
A.
My friend
B.
May be
C.
My I
D.
May I



11. Tommy : ........books are there on the table?
Lisa : 8
A.
How many
B.
How much
C.
How big
D.
How is



12. Mrs. Elena is fat, but her daughter is ........
A.
big
B.
beautiful
C.
thin
D.
ugly



13. Ben : I have final football match tomorrow.
Anna : ........!
A.
Good bye
B.
Have fun
C.
You're welcome
D.
Good luck



14. Buyer : How ........ does ice cream cost?
Seller : Rp 3,000.00
A.
many
B.
much
C.
cheap
D.
expensive



15. Would you please come to my house in the ........ for a breakfast?
A.
morning
B.
afternoon
C.
evening
D.
night



16. My mother is cooking in the ........
A.
living room
B.
garden
C.
bed room
D.
kitchen



17. Tuesday, Friday, Sunday, Wednesday, Monday, Thursday, and Saturday
1 2 3 4 5 6 7
The right arrangement for the days is ........
A.
5, 1, 4, 6, 7, 3, and 2
B.
5, 1, 4, 6, 2, 7, and 3
C.
4, 1, 5, 6, 2, 7, and 3
D.
1, 5, 4, 6, 2, 7, and 3



18. Tom : Mom, would you please give me some drink?
Mom : ........ I'm working right now.
A.
Ok
B.
Sure
C.
Sorry
D.
Nevermind



19. Don't forget to ........ the lamp before you sleep!
A.
turn on
B.
turn off
C.
tidy up
D.
shut



20. You can find wild animals and big trees in the ........
A.
jungle
B.
village
C.
lake
D.
city



21. Nice - have - weekend - a.
The correct sentence is ........
A.
have a nice weekend
B.
weekend have a nice
C.
a nice weekend have
D.
nice a have weekend



22. How much water that you drink?
In Indonesia is ........
A.
berapa banyak air yang kau ambil?
B.
berapa banyak air yang kau punya?
C.
berapa banyak air yang kau bawa?
D.
berapa banyak air yang kau minum?


23. Reno doens't go to school ........ he is sick.
A.
because
B.
so
C.
and
D.
but



24. Elisa is very smart but her boy friend is ........
A.
clever
B.
brilliant
C.
stupid
D.
crazy



25. Student : ........ Sir?
Teacher : I am very well, thank you.
A.
How are you
B.
What are you
C.
Where do you live
D.
How do you do



26. Look at the picture!

It is a ........
A.
Flower
B.
Rose
C.
Tree
D.
Jasmine



27. The car is too expensive.
In Indonesia, "too expensive" is ........

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Bagian Satu
Terkadang profesi guru mendatangkan pujian, apabila sang murid dapat meraih prestasi yang gemilang dari hasil sebuah proses pembelajaran di kelas. Sebaliknya sang guru akan menjadi pusat pergunjingan apabila dari hasil proses pembelajaran, sang siswa tak kunjung berperestasi. 
Keberhasilan dalam proses pembelajaran tentunya dapat dipengaruhi berbagai sebab, yaitu: faktor lingkungan tempat tinggal. lingkungan sekolah, situasi keluarga, dan mungkin saja metode yang disampaikan ole sang guru. Pada bagian saya mencoba menguraikan sebuah informasi yang diambil dari beberapa Referensi, yang tentunya tulisan ini hanya bersifat ingin belajar. Tema tulisan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Yang sudah barang tentu menganalisa berbagai masalah yang terkait pembelajarn dikelas. 

1.1 Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan.
Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya.
Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari
pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat
mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah
peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah
praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran,
merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(Ipteks) yang semakin pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan
peningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif
terhadap peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peningkatan kompetensi guru merupakan
tanggung jawab moral bagi para guru di sekolah. Peningkatan kompetensi guru mencakup
empat jenis, yaitu (1) kompetensi pedagogi (2) kompetensi profesional, (3) kompetensi
sosial, dan (4) kompetensi kepribadian. Berdasarkan UURI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dan UURI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, peningkatan
kompetensi guru menjadi isu strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Bahkan
menurut PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tersebut pada pasal 31 ditegaskan, bahwa selain
kualifikasi, guru sebagai tenaga pendidik juga dituntut untuk memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya.
Upaya peningkatan keempat kompetensi merupakan upaya peningkatan
profesionalisme guru. Peningkatan profesionalisme dapat dicapai oleh guru dengan cara
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara berkesinambungan. Praktik
pembelajaran melalui PTK dapat meningkatkan profesionalisme guru (Ahmar, 2005; Jones
& Song, 2005; Kirkey, 2005; McIntosh, 2005; McNeiff, 1992). Hal ini, karena PTK dapat
membantu (1) pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah
3
pembelajaran mencakup kualitas isi, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran, proses, dan
hasil belajar siswa, (2) peningkatan kemampuan pembelajaran akan berdampak pada
peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional guru (Prendergast, 2002).
Lewin (dalam Prendergast, 2002:2) secara tegas menyatakan, bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan
pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain. Sementara itu,
Calhoun dan Glanz (dalam Prendergast, 2002:2) menyatakan, bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu metode untuk memberdayakan guru yang mampu mendukung
kinerja kreatif sekolah. Di samping itu, Prendergast (2002:3) juga menyatakan, bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan
tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
siswa. Cole dan Knowles (Prendergast (2002:3-4) menyatakan bahwa, penelitian tindakan
kelas dapat mengarahkan para guru untuk melakukan kolaborasi, refleksi, dan bertanya satu
dengan yang lain dengan tujuan tidak hanya tentang program dan metode mengajar, tetapi
juga membantu para guru mengembangkan hubungan-hubungan personal. Pernyataan
Knowles tersebut juga didukung oleh Noffke (Prendergast (2002:5), bahwa penelitian
tindakan kelas dapat mendorong para guru melakukan refleksi terhadap praktek
pembelajarannya untuk membangun pemahaman mendalam dan mengembangkan
hubungan-hubungan personal dan sosial antar guru. Whitehead (1993) menyatakan, bahwa
penelitian tindakan kelas dapat memfasilitasi guru untuk mengembangkan pemahaman
tentang pedagogi dalam rangka memperbaiki pemberlajarannya.
Penjelasan-penjelasan teoretis tersebut mengindikasikan, bahwa pemahaman dan
penerapan PTK akan membantu guru untuk mengembangkan keempat kompetensi yang
dipersyaratkan oleh UURI Nomor 14 Tahun 2005. PTK akan memfasilitasi guru untuk
meningkatkan kompetensi-kompetensi profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial.
Agar PTK tidak lepas dari tujuan perbaikan diri sendiri, maka sebelum seorang
Guru atau para Guru memulai merancang dan melaksanakan PTK, perlu memperhatikan
hal-hal berikut.
1. PTK adalah alat untuk memperbaiki atau menyempurnakan mutu pelaksanaan tugas
sehari-hari (mengajar yang mendidik), oleh karena itu hendaknya sedapat mungkin
4
memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai yang secara praktis tidak
mengganggu atau menghambat komitmen tugasnya sehari-hari.
2. Teknik pengumpulan data jangan sampai banyak menyita waktu, sehingga tugas utama
Guru tidak terbengkalai.
3. Metodologi penelitian hendaknya memberi kesempatan kepada Guru untuk
merumuskan hipotesis yang kuat, dan menentukan strategi yang cocok dengan suasana
dan keadaan kelas tempatnya mengajar.
4. Masalah yang diangkat hendaknya merupakan masalah yang dirasakan dan diangkat
dari wilayah tugasnya sendiri serta benar-benar merupakan masalah yang dapat
dipecahkan melalui PTK oleh Guru itu sendiri.
5. Sejauh mungkin, PTK dikembangkan ke arah meliputi ruang lingkup sekolah. Dalam
hal ini, seluruh staf sekolah diharapkan berpartisipasi dan berkontribusi, sehingga pada
gilirannya Guru-Guru lain ikut merasakan pentingnya penelitian tersebut. Jika
kepedulian seluruh staf berkembang, maka seluruh staf itu dapat bekerja sama untuk
menentukan masalah-masalah sekolah yang layak dan harus diteliti melalui PTK.
1.2 Pengertian PTK
Penelitian tindakan telah mulai berkembang sejak perang dunia kedua. Oleh sebab
itu, terdapat banyak pengertian tentang PTK. Istilah PTK dideferensiasi dari pengertianpengertian
berikut.
Kemmis (1992): Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken by
participants in a social (including educational) situation in order to improve the
rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their
understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are
carried out.
McNeiff (2002): action research is a term which refer to a practical way of looking
at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action research
is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based
research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, it
can also be called a form of self-reflective practice.
5
Berdasarkan penjelasan Kemmis dan McNeiff tersebut, dapat dicermati pengertian
PTK secara lebih rinci dan lengkap. PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki
kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan
tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari
empat tahapan, planing, action, observation/evaluation, dan reflection.
1.3 Karakteristik PTK
Karakteristik PTK yang sekaligus dapat membedakannya dengan penelitian formal
adalah sebagai berikut.
1. PTK merupakan prosedur penelitian di kelas yang dirancang untuk menanggulangi
masalah nyata yang dialami Guru berkaitan dengan siswa di kelas itu. Ini berarti, bahwa
rancangan penelitian diterapkan sepenuhnya di kelas itu, termasuk pengumpulan data,
analisis, penafsiran, pemaknaan, perolehan temuan, dan penerapan temuan. Semuanya
dilakukan di kelas dan dirasakan oleh kelas itu.
2. Metode PTK diterapkan secara kontekstual, dalam arti bahwa variabel-variabel yang
ditelaah selalu berkaitan dengan keadaan kelas itu sendiri. Dengan demikian, temuan
hanya berlaku untuk kelas itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasi untuk kelas yang
lain. Temuan PTK hendaknya selalu diterapkan segera dan ditelaah kembali
efektivitasnya dalam kaitannya dengan keadaan dan suasana kelas itu.
3. PTK terarah pada suatu perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran, dalam arti
bahwa hasil atau temuan PTK itu adalah pada diri Guru telah terjadi perubahan,
perbaikan, atau peningkatan sikap dan perbuatannya. PTK akan lebih berhasil jika ada
kerja sama antara Guru-Guru di sekolah, sehingga mereka dapat sharing permasalahan,
dan apabila penelitian telah dilakukan, selalu diadakan pembahasan perencanaan
tindakan yang dilakukan. Dengan demikain, PTK itu bersifat kolaborasi dan kooperatif.
4. PTK bersifat luwes dan mudah diadaptasi. Dengan demikian, maka cocok digunakan
dalam rangka pembaharuan dalam kegiatan kelas. Hal ini juga memungkinkan
6
diterapkannya suatu hasil studi dengan segera dan penelaahan kembali secara
berkesinambungan.
5. PTK banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung atas refleksi diri peneliti.
Pada saat penelitian berlangsung Guru sendiri dibantu rekan lainnya mengumpulkan
informasi, menata informasi, membahasnya, mencatatnya, menilainya, dan sekaligus
melakukan tindakan-tindakan secara bertahap. Setiap tahap merupakan tindakan lanjut
tahap sebelumnya.
6. PTK sedikitnya ada kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal percobaan
tindakan yang segera dilakukan dan ditelaah kembali efektivitasnya. Tetapi, PTK tidak
secara ketat memperdulikan pengendalian variabel yang mungkin mempengaruhi hasil
penelaahan. Oleh karena kaidah-kaidah dasar penelitian ilmiah dapat dipertahankan
terutama dalam pengambilan data, perolehan informasi, upaya untuk membangun pola
tindakan, rekomnedasi dan lain-lain, maka PTK tetap merupakan proses ilmiah.
7. PTK bersifat situasional dan spesisifik, yang pada umumnya dilakukan dalam bentuk
studi kasus. Subyek penelitian sifatnya terbatas, tidak representatif untuk merumuskan
atau generalisasi. Penggunaan metoda statistik terbatas pada pendekatan deskriptif
tanpa inferensi.
1.4 Prinsip PTK
Menurut Hopkins (1993: 57-61), terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sebagai seorang guru yang pekerjaan utamanya adalah mengajar, seyogyanya PTK
yang dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Ada dua hal penting
terkait dengan prinsip ini. Pertama, mungkin metode pembelajaran yang diterapkannya
dalam PTK tidak segera dapat memperbaiki pembelajarannya, atau hasilnya tidak jauh
berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya. Sebagai pertanggungjawaban
profesional, Guru hendaknya selalu secara konsisten menemukan sebabnya, mencari
jalan keluar terbaik, atau menggantinya agar mampu memfasilitasi para siswa dalam
belajar dan meningkatkan hasil belajar secara lebih optimal. Kedua, banyaknya siklus
yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria keberhasilan,
misalnya pembentukan pemahaman yang mendalam (deep understanding) ketimbang
7
sekadar menghabiskan kurikulum (content coverage), dan tidak semata-mata mengacu
pada kejenuhan informasi (saturation of information).
2. Teknik pengumpulan data tidak menuntut waktu dan cara yang berlebihan. Sedapat
mungkin hendaknya dapat diupayakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangai
sendiri, sementara Guru tetap aktif sebagai mana biasanya. Teknik pengumpulan data
diuapayakan sesederhana mungkin, asal mampu memperoleh informasi yang cukup
signifikan dan dapat dipercaya secara metodologis.
3. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan reliabilitasnya
yang memungkinkan Guru dapat mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara
meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelas, serta
memperoleh data yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis tindakannya.
Jadi, walaupun terdapat kelonggaran secara metodologis, namun PTK mestinya tetap
dilaksanakan atas dasar taat kaidah keilmuan.
4. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau,
sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk
memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK.
Komitmen tersebut adalah dorongan hati yang paling dalam untuk memperoleh
perbaikan secara nyata proses dan hasil pelayanannya pada siswa dalam menjalankan
tugas-tugas kesehariannya dibandingkan dengan proses dan hasil-hasil sebelumnya.
Dengan demikian, mengajar adalah penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan
dalam rangka mengkonstruksi pengetahuan sendiri agar mampu melakukan perbaikan
praktiknya.
5. Pelaksanaan PTK seyogyanya mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi.
Artinya, PTK hendaknya diketahui oleh kepala sekolah, disosialisasikan pada rekanrekan
Guru, dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, dilaporkan hasilnya
sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis ilmiah, dan tetap mengedepankan
kepentingan siswa layaknya sebagai manusia.
6. Permasalahan yang hendaknya dicarikan solusinya lewat PTK hendaknya tidak terbatas
hanya pada konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, tetapi tetap mempertimbangkan
perspektif sekolah secara keseluruhan. Dalam hal ini, pelibatan lebih dari seorang
pelaku akan sangat mengakomodasi kepentingan tersebut.
8
1.5 Tujuan PTK
Tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan.
Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional
Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan
melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis
berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat
memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan,
melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.
2. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari
kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait
dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan
pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah,
(2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3)
produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi pelaksanaan akan didukung
oleh lingkungan.
3. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.
1.6 Manfaat PTK
PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari
bawah, karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK Guru menjadi
lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih
berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan.
Rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat Guru semakin banyak mengembangkan
sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman praktis. Dengan secara kontinu
melakukan PTK, Guru sebagai pekerja profesional tidak akan cepat berpuas diri lalu diam
di zone nyaman, melainkan selalu memiliki komitmen untuk meraih hari esok lebih baik
dari hari sekarang. Dorongan ini muncul dari rasa kepedulian untuk memecahkan masalahmasalah
praktis dalam kesehariannya.
Manfaat lainnya, bahwa hasil PTK dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka
melakukan pengembangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum tidak bersifat
9
netral, melainkan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling terkait mengenai hakikat
pendidikan, pengetahuan, dan pembelajaran yang dihayati oleh Guru di lapangan. PTK
dapat membantu guru untuk lebih memahami hakikat pendidikan secara empirik.
1.7 Prosedur PTK
PTK merupakan proses pengkajian suatu masalah pada suatu kelas melalui sistem
daur ulang dari berbagai kegiatan, seperti yang ditunjukkan pada Bagan 01.
Merencanakan ® Melakukan Tindakan ® Mengamati dan menilai ® Merefleksikan
® Merencanakan ® Melakukan Tindakan® Mengamati dan Menilai
® Merefleksikan ® dan seterusnya.
Bagan 01
Daur Ulang dalam Penelitian Tindakan Kelas
Daur tersebut dapat dilaksanakan bertolak dari hasil refleksi diri tentang adanya unsur
ketidakpuasan diri sendiri terhadap kinerja yang dilakukan dan yang dilalui sebelumnya.
Misalnya, Guru sadar bahwa hasil belajar siswa pada bidang studi yang diasuh selalu
terpuruk. Guru saat itu berpikir tentang strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini,
fasilitas yang mendukung pelajaran, lalu mencari kelemahan-kelemahan kinerja yang telah
dilakukan yang diduga sebagai penyebab terpuruknya hasil belajar siswa. Untuk
merencanakan tindakan perbaikan, ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu Guru,
sebagai berikut. (1) Apa kepedulian anda terhadap kelas itu? (2) Mengapa anda peduli
terhadap hal tersebut? (3) Apa yang menurut pendapat anda, anda dapat lakukan berkenan
dengan hal itu? (4) Bukti-bukti yang bagaimana yang dapat anda kumpulkan untuk
membantu menelaah apa yang terjadi? (5) Bagaimana anda akan mengumpulkan buktibukti
itu? (6) Bagaimana anda akan memeriksa bahwa pertimbangan anda mengenai apa
yang terjadi itu cukup tepat dan cermat?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu akan menghasilkan penilaian praktis
tentang situasi yang dihadapi dan menghasilkan pula rencana yang mungkin digunakan
untuk menangani situasi itu. Dalam hal seperti itu, daur ulang yang serupa dengan yang
dikemukakan tersebut terjadi pula, yaitu dengan terjadinya apa yang dirasakan Guru.

English Poetry

Part One
present twilight;
Poetry of love is peace without understanding a word, simply meaning a full body style
Periphery tasted  hearts fill with caresses, I’m not upset when I found you. You wander to find the meaning of the shed for around your heart
always pray for the best, the best of me as your wife step awards. Wait until the nest was greeted half sweet tea spoon.
Im yours … my palace is the essence of love honey moon.
I pity you and our families  unconscious world of love makes everything so much condensed to live life vibrantly love.

Part Two
ove … ..
only your shadow in my heart
will never be erased by the time
that it continues to pass
in all my time just love that crossed my mind
which I do not know by the time pet
My nan who worship in my life
never tired of your presence
lover …
I regret you are not on my side tonight ..
This time I missed,,
I regret hadirmu why he was the one who berhakatas yourself ..
love hurt
if you are here,,
I do always keep and love you ..
if you created untuku,,
I do love trindah bundle just for you …

Part Three
I walked between the time
result of the sinking of science
I learned
And I feel
love will be present
If we are sincere with book
Books about love or book heaven
Choose one
You do not need to choose both
Simply select one
Very precise grasp
Love is yours
Bring love to the soul that is all around
And feel the love that comes immediately